Hidup sederhana udah aku rasain dari aku kecil hingga
saat ini umurku beranjak 15 tahun. Dimana untuk seumuranku ini masih susah
untuk menghilangkan kelabilan, dan tidak pernah bilang kata ‘syukur’. Aku
memang berasal dari keluarga sederhana yang mungkin bisa dibilang tidak lebih
dari sederhana. Bagaimana bisa? Ayahku hanya seorang pegawai sipil, guru sd
dengan gaji yang masih dibilang cukup. Dan ayahku baru 3 bulan ini mendapatkan
sertifikasi, dan harus membiayayai sekolah ku di SMP dan kakakku yg sekarang
kuliah di semester 3 nya di salah satu Unversitas swasta dengan biaya (bisa
dikata mahal) jika dibandingkan Universitas universitas lainnya di Jogja. Dan
ibuku hanya seorang ibu rumah tangga dengan sampingan membuka warung dirumah
untuk menambah penghasilan keluargaku. Maka dari itu keuangan keluarga menipis
untuk biaya kakakku dan ayahku yg 3 bulan lalu masih kuliah untuk S1 nya,
hingga sampai ibuku mencari pinjaman sana sini. Meski aku keliatan biasa aja
didepan ibuku, tapi saat aku didalam ruanganku aku merenung memikirkan
bagaimana keluargaku nanti, kenapa harus begini? Ibuku selalu bilang buat slalu
bersyukur apapun nasib kita. Toh diluar sana masih banyak yang lebih rendah
daripada keluargaku. Awalnya aku hanya bilang ‘iya’ tapi dilain hari lain juga
ucapanku. Untuk anak berumur 15 tahun bener bener susah buat bersyukur, kenapa
tidak? Ya.. aku mungkin selalu iri sama temen temen ku yang hidup lebih baik
dari pada aku. Iri sama mereka yang punya segalanya, yang minta ini minta itu
selalu dituruti karna memang keluarga mereka mampu. Sedangkan aku? Aku harus
menunggu sampai orangtua ku memiliki cukup uang untuk itu. Tapi ibuku selalu
memberiku masukan bahwa aku harus selalu bersyukur, bersyukur dan bersyukur.
Tuhan itu adil, suatu hari nanti pasti bisa bahagia. Itu yang selalu dilontarkan
ibuku. Aku belajar bagaimana cara bersyukur dengan selalu menerima apa yang
telah aku miliki, aku belajar dewasa dan mengerti ekonomi kluargaku. Hidup itu
bagaikan roda, hingga suatu hari nanti aku bisa merasakan bagaimana posisi
diatas dan bagaimana merasakan posisi dibawah. Hidup sederhana dan bersyukur
itu menyenangkan. Apalagi masih memiliki keluarga yang utuh, itulah anugrah
dari Tuhan. Mungkin benar kata ibuku.. selalu ada yg terbaik dari yg terbaik
dan selalu ada yg rendah dari yg terendah. aku percaya takdir Tuhan, suatu hari
nanti akan dateng keajaiban hingga membuat keluargaku lebih baik dan selalu
bersyukur. Senyum adalah pengungkapan perasaan bahagia dan bersyukur atas puji
Tuhan ini, alam ini. Thanks God
Life is fight, life is
simple, and life is smile
Thanks for reading
Tidak ada komentar:
Posting Komentar