Kamis, 25 September 2014

LIFE SIMPLE AND DON’T FORGET TO ALWAYS BE GREATFUL



            Hidup sederhana udah aku rasain dari aku kecil hingga saat ini umurku beranjak 15 tahun. Dimana untuk seumuranku ini masih susah untuk menghilangkan kelabilan, dan tidak pernah bilang kata ‘syukur’. Aku memang berasal dari keluarga sederhana yang mungkin bisa dibilang tidak lebih dari sederhana. Bagaimana bisa? Ayahku hanya seorang pegawai sipil, guru sd dengan gaji yang masih dibilang cukup. Dan ayahku baru 3 bulan ini mendapatkan sertifikasi, dan harus membiayayai sekolah ku di SMP dan kakakku yg sekarang kuliah di semester 3 nya di salah satu Unversitas swasta dengan biaya (bisa dikata mahal) jika dibandingkan Universitas universitas lainnya di Jogja. Dan ibuku hanya seorang ibu rumah tangga dengan sampingan membuka warung dirumah untuk menambah penghasilan keluargaku. Maka dari itu keuangan keluarga menipis untuk biaya kakakku dan ayahku yg 3 bulan lalu masih kuliah untuk S1 nya, hingga sampai ibuku mencari pinjaman sana sini. Meski aku keliatan biasa aja didepan ibuku, tapi saat aku didalam ruanganku aku merenung memikirkan bagaimana keluargaku nanti, kenapa harus begini? Ibuku selalu bilang buat slalu bersyukur apapun nasib kita. Toh diluar sana masih banyak yang lebih rendah daripada keluargaku. Awalnya aku hanya bilang ‘iya’ tapi dilain hari lain juga ucapanku. Untuk anak berumur 15 tahun bener bener susah buat bersyukur, kenapa tidak? Ya.. aku mungkin selalu iri sama temen temen ku yang hidup lebih baik dari pada aku. Iri sama mereka yang punya segalanya, yang minta ini minta itu selalu dituruti karna memang keluarga mereka mampu. Sedangkan aku? Aku harus menunggu sampai orangtua ku memiliki cukup uang untuk itu. Tapi ibuku selalu memberiku masukan bahwa aku harus selalu bersyukur, bersyukur dan bersyukur. Tuhan itu adil, suatu hari nanti pasti bisa bahagia. Itu yang selalu dilontarkan ibuku. Aku belajar bagaimana cara bersyukur dengan selalu menerima apa yang telah aku miliki, aku belajar dewasa dan mengerti ekonomi kluargaku. Hidup itu bagaikan roda, hingga suatu hari nanti aku bisa merasakan bagaimana posisi diatas dan bagaimana merasakan posisi dibawah. Hidup sederhana dan bersyukur itu menyenangkan. Apalagi masih memiliki keluarga yang utuh, itulah anugrah dari Tuhan. Mungkin benar kata ibuku.. selalu ada yg terbaik dari yg terbaik dan selalu ada yg rendah dari yg terendah. aku percaya takdir Tuhan, suatu hari nanti akan dateng keajaiban hingga membuat keluargaku lebih baik dan selalu bersyukur. Senyum adalah pengungkapan perasaan bahagia dan bersyukur atas puji Tuhan ini, alam ini. Thanks God
Life is fight, life is simple, and life is smile
Thanks for reading

Tidak ada komentar:

Posting Komentar